Pendalaman Alkitab: Kuasa Pengampunan
Oleh Admin — 30 Agt 2025
Siapa menutupi pelanggaran, mencari kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, memisahkan sahabat yang karib. (Amsal 17:9)
Di dunia yang serba cepat dan sering penuh pertentangan ini, kata-kata yang kita pilih untuk diucapkan memiliki kuasa yang besar. Amsal 17:9 mengingatkan kita akan kebenaran yang mendalam: cara kita menangani pelanggaran dapat membangun jembatan atau menciptakan jurang dalam hubungan kita. Setiap hari, kita dihadapkan pada kesempatan untuk menutupi pelanggaran atau terus membahasnya.
Menutupi pelanggaran berarti memilih kasih dan pengampunan daripada kepahitan dan dendam. Ini mengajak kita untuk melihat melampaui tindakan menyakitkan orang lain dan mengingat kemanusiaan kita bersama. Ketika kita memilih untuk menutupi pelanggaran, kita mewujudkan roh Kristus, yang mengampuni bahkan mereka yang menyalibkan-Nya. Dengan melakukan itu, kita mencerminkan kasih Allah, yang terus-menerus memberikan anugerah kepada kita meskipun kita memiliki kekurangan.
Dalam kehidupan modern, kita sering tergoda untuk mengumbar keluhan, membicarakan kekecewaan kita kepada teman, atau bergosip tentang mereka yang telah menyakiti kita. Namun, Amsal memperingatkan bahwa membangkit-bangkit perkara dapat menimbulkan perpecahan dan perselisihan. Ketika kita terus membahas kesalahan orang lain, kita tidak hanya berisiko merusak hubungan dengan mereka, tetapi juga dengan mereka yang mendengar keluhan kita. Gosip dapat menyebar seperti api, dan tidak lama kemudian, persahabatan dapat terputus karena kesalahpahaman dan luka hati.
Sebaliknya, daripada membiarkan pelanggaran membusuk, kita dapat mengambil pendekatan proaktif. Ketika seseorang bersalah kepada kita, kita dapat memilih untuk berbicara langsung dengan mereka, mengungkapkan perasaan kita, dan mencari pengertian. Pendekatan ini mendorong pemulihan dan rekonsiliasi. Ini adalah tindakan kasih yang mengutamakan hubungan di atas harga diri.
Lebih lagi, memilih untuk mengampuni dan menutupi pelanggaran bukan berarti kita membenarkan perbuatan salah. Itu berarti kita menyadari bahwa kita semua memiliki kelemahan dan kita semua membutuhkan anugerah. Tindakan mengampuni adalah alat yang kuat untuk kebebasan pribadi; itu membebaskan kita dari beban amarah dan dendam.
Saat kita menjalani kehidupan sehari-hari, mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita mencari kasih melalui kata dan tindakan kita? Apakah kita membangun kesatuan di antara teman-teman kita, ataukah kita membiarkan pelanggaran memisahkan kita?
Hari ini, mari kita berkomitmen untuk menutupi pelanggaran dengan kasih. Mari kita memilih untuk mengucapkan kata-kata yang menyembuhkan, bukan yang melukai. Kiranya interaksi kita mencerminkan anugerah yang telah kita terima dari Allah, dan kiranya kita menjadi alat perdamaian di dunia yang sangat membutuhkannya.
Di masa ketika hubungan mudah terganggu, mari kita menjadi orang yang mencari kasih, yang memilih untuk mengampuni, dan yang berusaha memelihara ikatan persahabatan. Ingatlah, sedikit kasih dapat sangat berarti untuk menyembuhkan hati dan mempersatukan jiwa.