2 min read

Pendalaman Alkitab: Teman-Teman yang Kita Pilih

Pendalaman Alkitab: Teman-Teman yang Kita Pilih

Oleh Admin — 11 Nov 2025

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. (Amsal 13:20 TB)

Dalam kehidupan kita yang serba cepat dan seringkali kacau, hubungan yang kita pelihara dapat sangat memengaruhi keputusan, sikap, dan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Hikmat yang terdapat dalam Amsal 13:20 menjadi pengingat yang kuat bahwa teman yang kita pilih sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan kita.

Berjalan dengan orang bijak bukan sekadar tentang kedekatan fisik; ini adalah undangan untuk berinteraksi dengan mereka yang memiliki pengetahuan, kebijaksanaan, dan integritas. Orang-orang seperti ini menantang kita untuk berpikir kritis, menginspirasi kita untuk mengejar impian, dan mendorong kita untuk menyesuaikan tindakan dengan nilai-nilai kita. Ketika kita mengelilingi diri dengan teman dan mentor yang bijak, kita lebih mungkin mengadopsi kebiasaan dan sikap positif mereka, yang pada akhirnya membawa pada kehidupan yang lebih memuaskan.

Sebaliknya, bagian kedua dari ayat ini memperingatkan kita tentang akibat memilih teman yang salah. "Berteman dengan orang bebal" mungkin tampak menarik, mungkin memberikan sensasi atau kesenangan sesaat, tetapi jalan yang mereka tunjukkan penuh bahaya. Bergaul dengan orang yang tidak bijak dapat membawa pada pilihan buruk, kesempatan yang terbuang, bahkan kehancuran karakter kita. Kontras yang tajam ini menjadi kisah peringatan sekaligus ajakan: pilihlah temanmu dengan bijaksana.

Dalam kehidupan modern, pengaruh media sosial telah memperluas lingkaran pergaulan kita jauh melampaui lingkungan fisik kita. Penting untuk mengevaluasi hubungan virtual yang kita bangun sama hati-hatinya dengan hubungan yang kita pelihara secara langsung. Siapa yang kita ikuti? Suara siapa yang kita izinkan membentuk pendapat dan keyakinan kita? Apakah kita terlibat dengan konten yang membangun dan mendorong pertumbuhan, atau justru kita terseret oleh hal-hal negatif dan kebodohan?

Hari ini, luangkan waktu untuk merenungkan orang-orang dalam hidupmu. Siapa yang menginspirasimu? Siapa yang menantangmu untuk bertumbuh dalam hikmat? Carilah hubungan yang mendorong pertumbuhan dan hal-hal positif. Mungkin sudah waktunya untuk menjaga jarak dari pengaruh yang menjauhkanmu dari nilai dan tujuan hidupmu.

Saat membuat pilihan-pilihan ini, ingatlah prinsip-prinsip yang tertulis dalam Amsal. Berjalan dengan orang bijak adalah perjalanan yang membutuhkan kesengajaan dan kebijaksanaan. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang akan membawamu lebih dekat pada tujuan hidupmu, dan kamu akan mendapati bahwa hikmat menjadi hasil alami dari hubungan-hubunganmu.

Marilah kita berusaha menjadi pencari hikmat sekaligus sumber hikmat bagi orang lain. Dengan demikian, kita tidak hanya memperkaya hidup kita sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan orang-orang di sekitar kita. Hari ini, pilihlah temanmu dengan bijaksana, dan lihatlah bagaimana hidupmu berubah dengan cara yang luar biasa.