2 min read

Pendalaman Alkitab: Mempercayai Jalan di Depan

Pendalaman Alkitab: Mempercayai Jalan di Depan

Oleh Admin — 06 Nov 2025

Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan perubahan yang cepat, mudah untuk merasa kewalahan oleh pilihan-pilihan yang kita hadapi setiap hari. Keputusan tentang karier, hubungan, dan perjalanan rohani kita dapat membebani pikiran kita. Namun, Mazmur 37:23-24 mengingatkan kita akan kebenaran yang mendalam: "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya."

Ayat ini berbicara kepada inti hubungan kita dengan Allah dan kedaulatan-Nya atas hidup kita. Ketika kita percaya kepada Tuhan, kita dapat menemukan damai karena mengetahui bahwa jalan kita tidak ditentukan oleh kebetulan. Setiap langkah yang kita ambil dipimpin oleh tangan-Nya, dan Ia berkenan menuntun jalan kita. Ini adalah pengingat yang menghibur bahwa kita tidak berjalan sendirian; kita ditemani oleh Bapa yang penuh kasih yang mengetahui kebutuhan dan keinginan kita.

Secara praktis, bagaimana kita dapat menerapkan hikmat ini dalam kehidupan sehari-hari? Pertama, kita harus membiasakan diri untuk mencari Tuhan dalam setiap keputusan. Ini berarti meluangkan waktu untuk berdoa dan membaca Firman-Nya, membiarkan kebenaran-Nya membimbing pilihan kita. Ketika menghadapi keputusan, kita dapat bertanya pada diri sendiri: Apakah ini selaras dengan prinsip-prinsip Allah? Apakah saya mencari kehendak-Nya di atas kehendak saya sendiri? Dengan berakar pada firman dan doa, kita mengundang Allah untuk menetapkan langkah-langkah kita.

Kedua, kita harus menerima kenyataan bahwa kegagalan dan kemunduran adalah bagian dari hidup. Ayat ini menegaskan bahwa sekalipun kita jatuh, kita tidak akan sampai tergeletak. Hidup penuh dengan tantangan yang dapat membuat kita merasa kalah, tetapi Allah selalu ada untuk menopang kita. Ketika kita jatuh, kita dapat belajar dari pengalaman itu dan bangkit kembali, dikuatkan oleh anugerah-Nya. Kegagalan kita tidak mendefinisikan siapa kita; itu adalah kesempatan untuk bertumbuh dan semakin bergantung pada Allah.

Terakhir, kita seharusnya merayakan perjalanan, bukan hanya tujuan akhir. Allah berkenan dalam jalan kita, artinya setiap langkah yang kita ambil memiliki makna. Baik saat kita mendaki gunung maupun berjalan di lembah, setiap momen adalah kesempatan untuk mengalami hadirat-Nya. Kita dapat menemukan sukacita dalam perjalanan ini, percaya bahwa Ia sedang membentuk kita melalui setiap pengalaman.

Saat kita menjalani hari-hari kita, mari kita ingat bahwa langkah-langkah kita ditetapkan oleh Tuhan. Kita dapat merasa tenang karena mengetahui bahwa Ia menuntun kita, menopang kita saat kita jatuh, dan berkenan atas kemajuan kita. Biarlah kebenaran ini menginspirasi kita untuk berjalan dengan berani dan percaya diri, mempercayai Dia yang mengetahui jalan kita. Kiranya kita bersandar pada tuntunan-Nya, merangkul perjalanan kita, dan menemukan kekuatan dalam dukungan-Nya yang kekal.