2 min read

Pendalaman Alkitab: Kekuatan Baru dalam Menanti

Pendalaman Alkitab: Kekuatan Baru dalam Menanti

Oleh Admin — 23 Nov 2025

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru.” (Yesaya 40:31)

Di dunia yang serba cepat seperti sekarang, menunggu sering dianggap sebagai tanda kelemahan atau pemborosan waktu. Kita terbiasa mengharapkan hasil yang instan, kepuasan segera, dan penyelesaian masalah yang cepat. Namun, Alkitab menawarkan sudut pandang yang menyegarkan tentang penantian, khususnya dalam Yesaya 40:31. Ayat ini mengingatkan kita bahwa menanti-nantikan TUHAN bukanlah tanda ketidakaktifan, melainkan kesempatan untuk pembaruan dan kekuatan.

Menanti-nantikan TUHAN berarti percaya kepada waktu dan rencana-Nya bagi hidup kita. Itu adalah tindakan penyerahan diri, di mana kita mengakui bahwa kita tidak mengendalikan segalanya dan pengertian Allah jauh melampaui pengertian kita. Dalam saat-saat penantian, kita mungkin merasa gelisah atau tidak sabar, tetapi justru di saat-saat inilah Allah bekerja di balik layar, mempersiapkan kita untuk apa yang akan datang. Penantian ini bukanlah pasif; penantian ini penuh dengan harapan dan pengharapan.

Perhatikan gambaran dalam ayat ini: orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru. Kata Ibrani untuk “memperbaharui” juga dapat berarti “menukar”. Ketika kita memilih untuk menanti-nantikan Allah, kita menukar keletihan kita dengan kekuatan-Nya. Kita menukar kemampuan manusiawi kita yang terbatas dengan kuasa tak terbatas yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta. Seperti rajawali yang terbang tinggi di atas badai, kita pun dapat bangkit di atas tantangan kita ketika kita menaruh kepercayaan kepada-Nya.

Secara praktis, menanti-nantikan TUHAN dapat terwujud dalam berbagai aspek kehidupan kita. Bisa berarti berhenti sejenak sebelum mengambil keputusan besar, mencari petunjuk-Nya dalam doa, atau sekadar mengambil waktu untuk bernapas dan merenung ketika hidup terasa berat. Tindakan menanti ini memungkinkan kita untuk selaras dengan tujuan Allah, menolong kita melihat melampaui keadaan kita saat ini.

Selain itu, menanti-nantikan TUHAN menumbuhkan kesabaran dan memperkuat iman kita. Ini mengajarkan kita bahwa waktu Allah adalah yang terbaik, meskipun tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Saat kita belajar menanti, kita bertumbuh dalam kemampuan untuk lebih percaya kepada-Nya. Kita mulai memahami bahwa Allah tidak hanya tertarik pada tujuan akhir, tetapi juga pada perjalanan iman kita.

Luangkan waktu hari ini untuk merenungkan apa yang sedang kamu nantikan. Apakah itu kesempatan kerja, kesembuhan, atau mungkin penyelesaian dari situasi yang sulit? Saat kamu menanti, ingatlah bahwa Allah beserta denganmu, dan Ia sedang memperbaharui kekuatanmu. Biarkan masa penantian ini memperdalam hubunganmu dengan-Nya dan mempersiapkanmu untuk berkat-berkat yang akan datang.

Rangkul masa penantian. Percayalah pada waktu-Nya. Perbaharui kekuatanmu di dalam Dia, dan terbanglah seperti rajawali, yakinlah bahwa penantianmu tidak sia-sia, melainkan bagian penting dari perjalanan menuju tujuan-Nya.