Pendalaman Alkitab: Harga Sejati dari Keuntungan
Oleh Admin — 05 Des 2025
Di dunia yang didorong oleh ambisi, kesuksesan, dan pengejaran kekayaan materi yang tiada henti, kita sering kali mendapati diri kita terjebak dalam pusaran keinginan. Kita bercita-cita untuk naik tangga karier, memiliki perangkat terbaru, dan membangun gaya hidup yang menunjukkan pencapaian kita. Namun, di tengah pengejaran ini, kita harus berhenti sejenak dan merenungkan kebenaran yang mendalam yang terdapat dalam Markus 8:36: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?"
Ayat ini menantang kita untuk mengevaluasi prioritas kita dan mengajukan pertanyaan penting tentang harga dari apa yang kita kejar. Apa nilai sejati dari keuntungan duniawi jika itu didapat dengan mengorbankan kesejahteraan rohani kita? Dalam kehidupan modern, sangat mudah untuk terhanyut dalam pencarian kesuksesan, kadang-kadang sampai melupakan aspek-aspek kehidupan yang lebih bermakna.
Pikirkan kisah seorang pengusaha muda yang mencurahkan seluruh energinya untuk membangun usahanya. Ia mengorbankan hubungan, kesehatan, bahkan imannya, dengan keyakinan bahwa setelah mencapai puncak kesuksesan, ia akan menemukan kebahagiaan. Namun, ketika tujuannya tercapai, ia justru mendapati kekosongan di dalam dirinya semakin dalam. Kesuksesan tanpa tujuan bagaikan fatamorgana; menjanjikan kepuasan, tetapi meninggalkan kita haus dan merindukan sesuatu yang lebih.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus ingat bahwa nilai diri kita tidak diukur dari rekening bank atau status sosial kita. Sebaliknya, hubungan kita dengan Allah dan kasih kita kepada sesama yang menentukan nilai sejati kita. Pengejaran akan kekayaan dan pengakuan dengan mudah dapat menutupi pentingnya pertumbuhan rohani, komunitas, dan belas kasih. Kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah kita sedang berinvestasi pada hal-hal yang benar-benar berarti?
Yesus memanggil kita kepada standar yang berbeda. Ia mengajak kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (Matius 6:33). Ketika kita menyesuaikan hidup kita dengan ajaran-Nya, kita menemukan kekayaan yang melampaui harta duniawi. Dalam melayani sesama, memelihara iman, dan membangun hubungan yang tulus, kita menemukan sukacita dan kepuasan yang sejati dan abadi.
Saat menjalani hari-hari kita, mari kita renungkan apa yang sebenarnya sedang kita kejar. Apakah kita sedang memperoleh dunia dengan mengorbankan jiwa kita? Mari kita alihkan fokus dari keuntungan sementara kepada nilai-nilai kekal. Berinvestasi dalam kehidupan rohani membawa damai sejahtera yang melampaui segala akal, dan memampukan kita menghadapi tantangan hidup dengan kasih karunia dan ketahanan.
Hari ini, luangkan waktu untuk berdoa dan meminta Tuhan menunjukkan area di mana mungkin kita lebih mengutamakan keuntungan duniawi daripada kesejahteraan rohani. Mari kita berusaha hidup dengan cara yang memuliakan Dia dan mencerminkan kasih-Nya kepada dunia di sekitar kita. Pada akhirnya, keuntungan sejati bukan terletak pada apa yang kita dapatkan, melainkan pada apa yang kita berikan—hati, jiwa, dan hidup kita kepada-Nya.