2 min read

Pendalaman Alkitab: Harga Sejati dari Keuntungan

Pendalaman Alkitab: Harga Sejati dari Keuntungan

Oleh Admin — 15 Nov 2025

Di dunia yang serba cepat ini, kita sering didorong oleh keinginan akan kesuksesan, kekayaan, dan pengakuan. Pengejaran terhadap tujuan-tujuan ini bisa begitu menyita sehingga kita kadang kehilangan pandangan tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Markus 8:36 mengajukan pertanyaan yang mendalam: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?" Ayat ini menantang kita untuk mengevaluasi prioritas yang kita tetapkan dalam hidup kita.

Saat kita membaca ayat ini, kita diingatkan bahwa kepemilikan materi dan pencapaian duniawi, meskipun menarik, pada akhirnya bersifat sementara. Semua itu tidak dapat memberikan kepuasan atau damai yang abadi. Pengejaran tanpa henti akan lebih banyak bisa membuat kita mengabaikan kesehatan rohani, hubungan kita, bahkan jati diri kita sebagai pribadi.

Bayangkan seorang pebisnis sukses yang memiliki segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat: rumah mewah, pekerjaan bergengsi, dan keamanan finansial. Namun, ketika ia bercermin, ia merasa kosong. Ia telah mengorbankan waktu bersama keluarga, kesehatannya, dan ketenangan pikirannya demi naik tangga karier. Ia telah memperoleh kekayaan tetapi kehilangan pandangan tentang apa yang membawa sukacita sejati—kasih keluarga, sukacita dalam komunitas, dan rasa tujuan yang berakar pada iman.

Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan hidup kita sendiri. Apa yang sedang kita kejar? Apakah kita mengejar mimpi-mimpi yang mungkin berakhir dengan kemenangan yang hampa? Penting bagi kita untuk mengoreksi hidup dan memastikan bahwa kita berinvestasi pada hal-hal yang benar-benar berarti: hubungan kita dengan Allah, kesejahteraan orang-orang yang kita kasihi, dan kontribusi kita bagi komunitas.

Dalam perjalanan hidup ini, kita diingatkan bahwa jiwa kita sangat berharga. Jiwa adalah penghubung kita dengan Sang Pencipta, yang mengasihi kita tanpa batas. Ketika kita memprioritaskan pertumbuhan rohani, kita akan menemukan bahwa aspek lain dalam hidup kita seringkali ikut tertata. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (Matius 6:33), maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri: Dalam hal apa saya mengejar keuntungan duniawi dengan mengorbankan jiwa saya? Langkah apa yang dapat saya ambil untuk meluruskan kembali prioritas saya?

Mari kita berusaha untuk memperoleh bukan hanya kesuksesan, tetapi juga hikmat, belas kasihan, dan kasih. Mari kita berinvestasi dalam hubungan yang membangun jiwa dan melayani sesama dengan sukacita. Ketika kita fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, jiwa kita akan bertumbuh, dan kita menjadi terang bagi orang-orang di sekitar kita.

Ingatlah, keuntungan sejati bukan terletak pada apa yang kita peroleh, tetapi pada siapa kita menjadi. Mari kita memilih dengan bijak, sebab jiwa kita lebih berharga daripada seluruh kekayaan dunia.