2 min read

Pendalaman Alkitab: Dasar Hikmat Sejati

Pendalaman Alkitab: Dasar Hikmat Sejati

Oleh Admin — 15 Okt 2025

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9:10 TB)

Di dunia yang serba cepat saat ini, hikmat sering terasa sulit dicari. Kita dibanjiri nasihat dari para ahli, influencer, dan berbagai suara yang berebut perhatian kita. Namun, di tengah hiruk-pikuk ini, hikmat yang benar-benar berharga berakar pada rasa hormat dan kagum yang mendalam kepada Allah. Inilah yang diajarkan oleh Amsal 9:10: takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat.

Konsep “takut” dalam konteks ini bukanlah ketakutan atau kengerian, melainkan rasa kagum dan hormat yang mendalam kepada Sang Pencipta alam semesta. Ini adalah pengakuan atas kedaulatan-Nya, kekudusan-Nya, dan kuasa-Nya. Ketika kita mendekati Allah dengan sikap ini, kita membuka diri terhadap bimbingan dan pengertian-Nya. Inilah titik awal dari hikmat sejati.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi keputusan yang membutuhkan ketajaman. Baik dalam hubungan, karier, maupun pilihan moral, kita dapat mencari hikmat yang melampaui pengertian manusia. Ketika kita takut akan TUHAN, kita mengundang Dia dalam proses pengambilan keputusan kita. Kita mengakui bahwa jalan-Nya lebih tinggi dari jalan kita, dan pikiran-Nya lebih tinggi dari pikiran kita (Yesaya 55:8-9). Kerendahan hati di hadapan Allah ini memposisikan kita untuk menerima pengertian yang kita butuhkan.

Selain itu, takut akan TUHAN membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang hidup kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Ketika kita memprioritaskan hubungan kita dengan Allah, kita mulai melihat segala sesuatu dari sudut pandang-Nya. Ini memungkinkan kita membedakan kebenaran dari kepalsuan, yang benar dari yang salah, dan membuat pilihan yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Secara praktis, bagaimana kita dapat menumbuhkan takut akan TUHAN dalam hidup kita?

1. Luangkan Waktu dalam Firman-Nya: Alkitab penuh dengan hikmat dan pengetahuan. Dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci, kita belajar tentang karakter Allah dan kehendak-Nya bagi kita.

2. Berdoa Memohon Pengertian: Mintalah hikmat dan pengertian kepada Allah dalam setiap keputusan sehari-hari. Yakobus 1:5 mengingatkan kita bahwa jika ada di antara kita yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit.

3. Berkumpul dengan Orang Bijak: Carilah mentor dan sahabat yang takut akan TUHAN dan dapat memberikan bimbingan serta pertanggungjawaban. Amsal 27:17 berkata, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesama.”

4. Latih Ketaatan: Hikmat bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga penerapan pengetahuan itu dalam hidup kita. Ketika kita bertindak sesuai dengan Firman Allah, kita menunjukkan rasa hormat kita kepada-Nya.

Saat kita memulai perjalanan mencari hikmat ini, marilah kita ingat bahwa dasar segala pengertian ditemukan dalam hubungan kita dengan Allah. Dengan merangkul takut akan TUHAN, kita membuka pintu menuju hikmat sejati yang mengubahkan hidup kita dan memampukan kita menghadapi kompleksitas kehidupan modern dengan anugerah dan ketajaman.