2 min read

Pendalaman Alkitab: Berdirilah Teguh untuk Memperoleh Hidup

Pendalaman Alkitab: Berdirilah Teguh untuk Memperoleh Hidup

Oleh Admin — 28 Nov 2025

Di tengah dunia yang serba cepat dan selalu berubah, kata-kata Yesus dalam Lukas 21:19 bergema dengan makna yang mendalam: "Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan kekuatan ketekunan dan ketabahan di tengah ujian dan penderitaan.

Hidup sering kali membawa kita ke dalam lautan ketidakpastian yang bergelora. Kita mengalami tekanan dari pekerjaan, hubungan, dan pergumulan pribadi yang dapat mengguncang dasar hidup kita. Godaan untuk goyah, kehilangan harapan, atau berkompromi dengan nilai-nilai kita bisa sangat besar. Namun, di saat-saat seperti inilah kita dipanggil untuk berdiri teguh.

Berdiri teguh bukan berarti kita keras kepala atau kaku; melainkan, itu menandakan kepercayaan yang mendalam pada janji-janji Allah dan komitmen untuk menjalani iman kita dengan tulus. Ungkapan "kamu akan memperoleh hidupmu" mengingatkan kita bahwa ketekunan kita tidak sia-sia — ada upah bagi mereka yang tetap setia. Memperoleh hidup berarti merangkul kepenuhan yang Allah sediakan bagi kita, termasuk damai sejahtera, kekuatan, dan jaminan akan kehadiran-Nya.

Renungkanlah kehidupan Ayub. Ia menghadapi kehilangan dan penderitaan yang tak terbayangkan, namun ia tetap teguh dalam imannya. Perjalanannya mengajarkan kita bahwa berdiri teguh sering kali berarti berpegang pada harapan ketika segala sesuatu di sekitar kita tampak tanpa harapan. Kesabaran Ayub bukanlah pasif; itu adalah pilihan aktif untuk percaya pada karakter Allah dan rencana-Nya yang utama. Akibatnya, ia dipulihkan melebihi apa yang pernah ia miliki.

Demikian juga, dalam kehidupan sehari-hari kita, tantangan yang kita hadapi dapat menarik kita jatuh atau mendorong kita maju. Ketika kita memilih untuk berdiri teguh, kita membangun ketahanan. Kita belajar bersandar pada Allah, menemukan kekuatan dalam doa dan komunitas. Alkitab mendorong kita untuk saling menanggung beban (Galatia 6:2), mengingatkan bahwa kita tidak harus menghadapi pergumulan sendirian.

Secara praktis, bagaimana kita dapat mewujudkan panggilan untuk berdiri teguh ini? Pertama, kita harus berakar dalam Firman Allah. Studi Alkitab secara teratur membekali kita dengan kebenaran yang kita butuhkan untuk menghadapi tantangan hidup. Kedua, kita berdoa, mencari tuntunan dan kekuatan dari Allah untuk bertahan. Ketiga, kita mengelilingi diri dengan sesama orang percaya yang dapat menguatkan dan menegur kita dalam perjalanan iman.

Saat kita menjalani hari ini, mari kita ingat bahwa berdiri teguh bukanlah tindakan sekali saja, melainkan keputusan setiap hari. Setiap momen kesabaran, setiap tindakan kesetiaan, dan setiap penolakan untuk menyerah pada keputusasaan membangun karakter kita dan membawa kita lebih dekat pada hidup yang dijanjikan Allah.

Marilah kita berdoa agar diberi kekuatan untuk berdiri teguh, mengetahui bahwa dengan melakukan hal itu, kita bukan hanya bertahan, tetapi juga turut ambil bagian dalam hidup berkelimpahan yang Allah kehendaki bagi kita. Berdirilah teguh, dan kamu akan memperoleh hidupmu.