Menjalankan Perlombaan Iman

Oleh Admin — 20 Jul 2025
Ada perlombaan di mana Surga telah menuliskan namamu di dalamnya. Itu adalah lintasan ilahi yang telah dipahat sebelum waktu dimulai. Ini bukan lari cepat, melainkan maraton iman yang kudus, ditempa dalam api dan digerakkan oleh anugerah.
Engkau tidak dipanggil untuk berjalan tanpa tujuan, tetapi untuk berlari dengan tujuan, bertanding dalam pertandingan yang baik, dan menyelesaikan perlombaanmu dengan sukacita. Setiap ujian, setiap air mata, setiap ketaatan, semuanya berarti.
📖 Ibrani 12:1
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita,”
Perlombaan ini bukan tentang tepuk tangan manusia, tetapi tentang perkenanan Sang Tuan.
Engkau tidak sekadar bertahan. Engkau berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:14).
👉 Mahkota yang menanti bukanlah emas yang fana, melainkan kemuliaan yang kekal.
Maka tanggalkanlah segala beban.
Tajamkan fokusmu.
Biarkan api Roh Kudus mendorong langkahmu.



JALANI PERLOMBAAN YANG TELAH DITETAPKAN BAGIMU
Ada perlombaan yang telah ditandai bagi masing-masing kita. Perlombaan iman, ketekunan, dan tujuan.
Bukan soal menjadi yang pertama, tetapi menjadi setia.
Allah tidak memanggil yang tercepat. Ia memanggil yang teguh, dan mereka yang ingin hidup murni dan kudus.
💥 Tanggalkan Segala Beban
Ada beban, gangguan, dan dosa yang melekat seperti rantai. Tanggalkan dan lepaskanlah semuanya.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Allah.” (2 Korintus 7:1)
Kemerdekaan dimulai saat engkau menyerahkan apa yang memang tidak pernah dimaksudkan untuk kau pikul.
💥 Latihlah Dirimu dalam Ibadah
“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:8)
Kekuatan sejati bukan pada otot, tetapi pada disiplin rohani. Jiwamu harus dilatih setiap hari dalam Firman dan doa karena di sanalah kuasa dilahirkan.
💥 Pegang Teguh Ajaran yang Sehat
“Awasilah dirimu sendiri dan ajaranmu! Bertekunlah dalam semuanya itu, sebab dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan juga semua orang yang mendengar engkau.” (1 Timotius 4:16)
Saat angin kehidupan bertiup kencang, hanya kebenaran yang tetap kokoh.
Jangan berpegang pada perasaan.
Berpeganglah pada Firman Allah yang tak tergoyahkan.

💥 Hiduplah oleh Iman
“Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” (2 Korintus 5:7)
Iman bergerak saat mata tidak melihat apa-apa.
Saat Allah berkata “Pergi,” jangan tunggu tanda-tanda. Bergeraklah karena Dia telah berfirman.
💥 Peliharalah Jiwamu Setiap Hari
“Dengan selalu mengingatkan saudara-saudara akan semuanya itu, engkau akan menjadi pelayan Kristus Yesus yang baik, terpelihara dalam perkataan iman dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti.” (1 Timotius 4:6)
Jiwamu akan kelaparan tanpa Firman Allah.
Berilah makan jiwamu setiap hari. Itulah sumber hidupmu.
💥 Berlarilah dengan Tujuan
“Tidakkah kamu tahu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya.” (1 Korintus 9:24)
Jangan hanyut. Jangan mengembara.
Setiap langkah harus bergema dengan tujuan kekal.
Berlari untuk Sang Raja.
💥 Layani Sesama
“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39)
Kekuatan sejati terlihat dalam pelayanan.
Yang terbesar dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang mau berlutut untuk mengangkat sesama.
💥 Teruslah Bertahan dalam Pencobaan
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yakobus 1:12)
Pencobaan adalah tempat ujian iman.
Setiap air mata yang ditabur dalam pergumulan akan dimahkotai dalam kemuliaan.



🔥 Penyemangat Terakhir
Engkau tidak berlari sendirian. Yesus Kristus, Sang Pemula dan Penyempurna imanmu, menyertai engkau.
Setiap langkah berarti.
Setiap jatuh Ia lihat.
Setiap garis akhir telah Ia lewati lebih dahulu.
Berlari dengan api. Berlari dengan iman.
Berlari dengan keyakinan bahwa Yesus Kristus menantimu di sana.
Perlombaan bukan untuk yang cepat, dan peperangan bukan untuk yang kuat; tetapi untuk mereka yang bertahan dalam iman, berpegang pada kebenaran, dan berlari dengan kuasa Roh Allah.
Walau jalan terjal dan badai banyak, engkau tidak pernah sendiri. Kristus menyertai engkau. Kekuatan-Nya adalah langkahmu, Firman-Nya adalah peta jalanmu, sukacita-Nya adalah bahan bakarmu.
Teruslah berlari.
Saat engkau letih, berlarilah.
Saat engkau terjatuh, bangkit dan berlarilah lagi.
(Ya, setiap kali engkau jatuh, engkau diharapkan bangkit dan berlari lagi.)
Sebab di garis akhir berdiri Dia yang telah menanggung salib, menyemangatimu dengan mata yang menyala-nyala dan kasih yang tak pernah gagal.
Dan ketika engkau melewati ambang terakhir itu, engkau akan mendengar kata-kata yang membuat semuanya layak dijalani:
"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia..." (Matius 25:21).
Maka berlarilah, bukan untuk pujian dunia, tetapi untuk kemuliaan Allah.
Jalani perlombaan yang telah ditetapkan bagimu.